Selasa, 09 Februari 2010

PEDOSFER

PEDOSFER

Lapisan tanah yang menutupi permukaan bumi dan berpengaruh sangat kuat bagi kehidupan. Tanah berasal dari batuan induk yang mengalami pelapukan dan tambahan material diendapkan pada permukaan bumi.Struktur komposisi tanah yang baik memenuhi mineral, air dan gas/ udara. Struktur yang baik akan menjadikan tanah subur dan bermanfaat bagi kehidupan.
Ciri-ciri tanah :
a. Sifat fisika tanah: meliputi struktur, tekstur, konsistensi, warna, suhu, lengas, udara, permeabilitas, poreusitas, dan drainase tanah
1. Tekstur tanah :
perbandingan partikel pasir, debu, lempung dalam massa tanah. Jika kandungan pasir, debu dan lempung berimbang disebut tekstur geluh, Untuk membedakan partikel pasir (sand/ 0,05 – 2mm), debu (silt/0,002 – 0,05mm) dan lempung (clay/<0,002mm) lihatlah pada segitiga tekstur tanah! # 35
2. Struktur tanah
Yaitu susunan butir yang mambentuk agregat tanah dalam berbagai bantuk, ukuran dan kemantapan. Rawa dan gurun struktur tanah tidak terbentuk karena butiran tanah bersifat tunggal atau tidak terikat satu sama lain. Pembajakan, pemupukan dan pengolahan tanah dapat mengubah struktur tanah # 36
3. Konsistensi tanah
Adalah sifat tanah dalam kohesi dan adhesi dalam berbagai kelembaban. Atau reaksi tanah jika mendapat tekanan, gaya gelincir, kegemburan, keliatan, kelekatan. Konsistensi tanah dipengaruhi oleh : tekstur, kadar bahan organic, kadar koloid dan kelengasan tanah. # 37

4. Warna tanah
Peredaan warna tanah dipengaruhi oleh : kadar bahan organic, kadar mineral dan kelembaban tanah. Semakin tinggi kadar bahan oeganik semakin gelap/hitam warna tanah, mineral kapur, kaolin, kuarsa, daan feldspar menambah warna putih pada tanah. Zat besi, hematite, magnetit dan limonit memberi warna merah, cokelat, atau kuning pada tanah. Semakin tinggi kelembaban tanah akan semakin gelap warna tanah.
5. Suhu tanah
Tanah pasir akan lebih tinggi suhunya pada siang hari dibanding tanah lempung. Suhu tanah ini mempengaruhi kegiatan mikrbiologi dan perkecambahan tanaman, semakin tinggi suhu semaki cepat perkecambahannya. # 38
6. Lengas tanah (kelembaban tanah)
Betapa keringnya ladang sebenarnya tetap mengandung air buktinya bila kita mencabut tanaman akan terdapat kelembaban pada akarnya ini disebut kelengasan tanah (soil moisture).jadi lengas tanah adalah air yang mengisi sebagian atau seluruh pori-pori tanah di atas permukaan air tanah. # 39
7. Udara tanah
Ketika musim hujan sedang lebat ada beberapa tumbuhan justru lemas (bacek), ini karena kekurangan udara tanah. Pori-pori tanah semula ada udara tiba-tiba penuh dengan air. Akar tanaman membutuhkan oksigen untuk bernafas. Beberapa tanaman tidak merasa pengaruhnya karena memiliki akar napas seperti padi, kengkung dan bakau. # 40
8. Permeabilitas tanah
Kecepatan air merembes dalam tanah kearah mendatar atau ke atas melalui pori-pori tanah atau kecepatan tanah meresapkan air dalam keadaan jenuh. Kecepatan permeabilitas ini dipengaruhi oleh tekstur tanah # 41
9. Porositas tanah
Adalah perbandingan pori-pori tanah dengan volume massa tanah. Tanah porous bila pori-pori lebih banyak. Tanah pasir lebih porous dibandingkan tanah lempung. # 42

10. Drainase tanah
Adalah kemampuan tanah mengalirkan dan mengatuskan kelebihan air dalam tanah atau dipermukaan tanah. Tanah dengan drainase buruk akan selalu tergenang, untuk mengatasinya dibutuhkan banyak selokan. Topografi air tanah dangkal dan besarnya curah hujan mempengaruhi terjadinya genangan air. # 43

b. Sifat kimia tanah: bahan organic , unsur hara pH

1. Bahan organic tanah
Bahan organic meliputi sisa-sisa tanaman dan hewan tanah, pupuk hijau, pupuk kandang, dan kompos, juga kotoran lendir serangga, cacing serta binatang lainnya. Kandungan organic tanah mempengaruhi warna tanah coklat hingga hitam dan sifat kimia tanah # 44
2. Unsur hara tanah
Unsur hara merupakan makanan bagi tanaman selain oksigen dan karbondioksida. Unsur hara makro meliputi : Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Magesium (Mg), Kalsium (Ca), Belerang (S) sedangkan unsur mikro meliputi : Besi (Fe), Seng (Zn), Tembaga (Cu), Molibdenum (Mo), Boron (B), Klorin (Cl), Kobalt (Co) # 45
3. pH tanah
Yaitu derajad keasaman tanah atau pH tanah, dikatakan normal jika nilainya 6,6 sampai 7,5. Pada keadaan netral ini hampir semua unsur hara tanaman ada. Misalnya dalam keadaan sangat asam (pH 4,0) reaksi kimia menyebabkan konsentrasi tinggi unsur-unsur dalam tanah yang bersifat meracuni, misalnya unsure Al, Mn, Fe. # 46
c. Sifat biologi tanah ;
Massa tanah terdiri dari zat padat, cair dan gas. Zat padat yang membentuk tanah terdiri dari partikel-partikel tanah, bahan organic dan jasad hidup. Organisme dibedakan tanaman dan hewan dalam berbagai ukuran. Golongan antara lein bakteri, jamur, alga/ganggang, dan akar tanaman, golongan hewan meliputi protozoa, nematode, serangga, kaki seribu, cacing tanah, siput darat, tikus dan marmot.
Dalam tanah tersedia unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tanaman dan hewan tanah. Hewan dan tumbuhan tanah dapat meningkatkan nitrogen, fosfor, kalium dan kalsium dalam tanah sehingga tanah menjadi subur. Selain itu organism tanah dapat meningkatkan drainase dan porositas tanah, cacing membuat lubang, mengangkut, mencampur dan menggumpalkan bahan organic yang belum terombak. # 47
d. Profil tanah
Yaitu perbedaan sifat tanah secara vertical sehingga membentuk lapisan tanah. Secara umum lapisan tanah terdiri dari :
1. Lapisan tanah atas (Horizon A), lapisan paling atas umumnya mengandung banyak bahan organik karena tanah muda baru terbentuk, merupakan zona perakaran dan kegiatan jasad hidup tanah, disebut juga zona pencucian.
2. Lapisan tanah bawah (Horison B), lapisan ini mengandung bahan organik dengan jumlah semakin sedikit. Zona ini merupakan akumulasi pencucian dari horizon di atasnya.
3. Regolith, tanah mulai terbentuk tetapi masih menunjukkkan batuan induknya
4. Batuan Induk (Bed Rock), batuan induk yang masih asli pejal dan keras. # 48
Ketebalan masing-masing tidak sama tergantung pada batuan pembentuk dan vegetasi penutup serta riwayatnya.

2. Proses pembentukan tanah di Indonesia
Proses pelapukan (weathering) tanah di Indonesia sangata dipengaruhi oleh kondisi daerahnya yaitu tropis bercurah hujan tinggi serta banyaknya gunung api. Berikut ini beberapa hal yang mempengaruhi tanah di Indonesia .
a. Iklim
Iklim berpengaruh terhadap proses penghancuran tanah melalui proses weathering/pelapukan. Proses ini diperkuat oleh suhu yang tinggi dan curah hujan yang tinggi, menyebabkan pelapukan kimia berjalan lebih intensif. # 48
b. Organisme
Organisme yang mempengaruhi proses pembentukan tanah meliputi akar tanaman, hewan, jasad hidup dalam tanah dan manusia. Bahan organic yang ada dalam tanah adalah :
1. Sisa tanaman (daun, akar, ranting, kayu, dari tanaman keras maupaun tanaman lunak)
2. Hewan atau jasad hidup dalam tanah (besar maupun kecil)
3. Kotoran dan lendir jasad hidup dalam tanah
4. Pupuk hijau, kandang dan kompos
Kandungan bahan organic yang mempengaruhi sifat fisik tanah :
1. Warna tanah menjadi cokelat hingga hitam
2. Mengubah sifat tanah, granulasi, plastisitas, kohesi dan kapasitas mengikat air
3. Daya tangkap karbon meningkat
4. Unsure hara bertambah banyak # 49
c. Batuan induk
Batuan induk dapat digolongkan menjadi 4 macam : batun beku, sedimen,metamorf dan koluvial alluvial. Sisa batuan induk yang ditinggalkan oleh proses pengangkutan disebut regolith
Batuan beku contohnya : granit, andesit, diorite,dasit, basal dan gabro.
Batuan endapan contohnya :pasir (sand stone), batu lempung (shale), batu kapur (limestone).
Batuan metamorf contohnya : gneiss, sekis, kuarsit, batu sabak (slate), dan marmer. # 50
d. Relief
Relief ini mempengaruhi kecepatan erosi tanah oleh air hujan. Daerah datar lebih cepat alirannya dibanding daerah bergelombang. Jika erosi kuat maka lapisan tanah atas tipis, sedangkan daerah pengendapan akan menjadi tebal. # 51
e. Waktu
Waktu mempengaruhi perubahan pada struktur tanah, contohnya semakin menebalnya solum tanah akibat waktu. Contoh : batuan vulkanis andesitic piroklastis menghasilkan tanah sesuai tingkatan umur
1. Tanah muda (juvenile) atau jenis tanah regosol
2. Tanah dewasa (veril) atau jenis tanah latisil
3. Tanah tua (senile) atau jenis tanah laterit (oxixol) # 52
3. Jenis-jenis tanah di Indonesia
a. Tanah alluvial, mineral halus akibat hasil pengendapan aliran sungai di daerah rendah atau lembah . Wilayahnya : pantai timur Sumatera, pantai utara Jawa, sepanjang sungai Barito, Mahakam, Musi, Citarum, Batang hari, Bengawan Solo. # 53
b. Tanah andosol, berasal dari abu gunung api, daerahnya : di lerang gunung api Sumatera, Jawa, bali Lombok, Halmahera, Minahasa. Vegetasi yang cocok : hutan hujan tropis, bambo, rumput. # 54
c. Tanah regosol, tanah kasar matrial gunung api, wilayahnya : Bengkulu, Pantai Sumatera Barat, Jawa, bali, Nusa Tenggara Barat. Materialnya abu vulkan, napal, pasir vulkan. Tanaman yang sesuai : padi, tebu, tembakau, palawija, sayuran. # 55
d. Tanah kapur, berasal dari batu kapur yang telah lapuk. Wilayahnya : perbukitan kapur Sumatera Selatan, Jawa tengah, Jawa timur, Sulawesi Selatan. Taman yang sesuai : palawija, steppa, savanna, hutan jati, hutan musim.
e. Tanah argosol atau tanah gambut, terjadi dari tumbuhan rawa yang mengalami pambusukan, warnanya hitam hingga coklat. Wilayahnya : Sumatera, Kalimantan, Papua. Tanaman yang sesuai : karet, nanas, palawija, dan padi.
f. Tanah grumosol, material halus berlempung, warnanya kelabu hitam berfifat subur. Wilayahnya : Jawa Tengah, jawa timur, Madura, Nusa tenggara, dan Sulawesi Selatan. Tanaman yang sesuai : padi, jagung, kedelai, tebu, kapas, tembakau dan jati.
g. Tanah latosol, banyak mengadung zat besi dan aluminium, tanah ini sangat tua, kesuburannya rendah, warna tanahnya merah hingga kuning (tanah merah), jika cepat mengeras pada udara terbuka disebut tanah laterit. Wilayah latosol ; Sumatera utara, Sumatera Barat, Lampung,Jawa Barat, Jawa Tengah, jawa Timur, bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Papua. Tumbuhan yang biasa hidup : padi, palawija, sayuran, buah-buahan, karet, sisal, cengkih, kakao, kopi dan kelapa sawit.

Kelestarian Sumber daya tanah
1. Erosi
Pengertian : pengikisan dan pangangkutan tanah dan batuan lapuk pada permukaan bumi oleh air, angin dan glasial.
Erosi tanah :
1. Erosi oleh air
Jenis erosi tanah oleh air :
a. erosi percik, (splash erosion), percikan partikel tanah oleh air hujan pada tanah basah, tandanya dapat dilihat adanya tanah pada bagian basah daun.
b. Erosi lembar (sheet erosion) memecah partikel tanah pada lapisan tanah bagian atas secara merata dan tipis setelah terjadi limpasan di atas permukaan tanah.
c. Erosi alur (riil erosion) menghasilkan alur-alur yang mempunyai kedalaman kurang dari 30 cm dan lebar 50 cm, sering terjadi pada tanah yang baru diolah
d. Erosi parit (gully erosion) mengahsilkan alur dengan kedalaman lebih dari 30 cm dan lebar lebih dari 50 cm.
Erosi tanah dipengaruhi oleh curah hujan, vegetasi penutup, keadaan tanah, topografi dan manusia
2. Erosi oleh gelombang
Erosi yang mengubah bentuk pantai oleh tenaga gelombang atau diebut juga abrasi. Bentukan hasil erosi ini dapat kita lihat pantai klif (clift) yaitu pantai terjal, banyak terdapat di pantai selatan Jawa
3. Erosi oleh angin
Erosi angin umumnya terjadi di daerah arid (kering) atau semi arid dengan sedikt vegetasi. Kenampakan hasil erosi ini bukit pasir (sand dune), barchan, mashroom rock dsb.
Gerakan partikel tanah pada erosi angin dibedakan :
a. gerakan merayap (soil creep), gerakan ini dilakukan oleh pertikel-pertikel tanah yang berukuran relatif besar
b. gerakan meloncat (saltation) gerakan ini terjadi pada batuan yang berukuran sedang
c. gerakan suspensi , gerakan ini ada pada partikel ukuran halus yang terangkut oleh angin sampai jauh.
Erosi angin banyak terjadi di Indonesia Timur, karena curah hujan yang rendah, erosi ini tidak banyak merubah unsur hara atau unsur kimia batuan .
2. Lahan Kritis
Pengertaian lahan yang hampir kehabisan unsur hara sehingga tingkat kesuburannya rendah, atau lahan yang mengalami erosi parah dan tandus. Lahan kritis mempengaruhi fungsi hidrologi, produktifitas lahan dan kehidupan sosial ekonomi masyarakatnya. Selain itu lahan kritis juga terjadi karena pemanfaatan melebihi daya dukung dan kemampuan lahan
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya lahan kritis :
a. kekeringan
b. genangan air
c. pengelolaan lahan yang salah
d. erosi tanah
e. material yang tertahan lama tidak mudah hancur (mis plastik)
f. pembekuan air di pegunungan
g. pencemaran
Ciri-ciri lahan kritis ; kekurangan unsur hara, berwarna cerah, terlalu asam atau terlalu basa, kekurangan air, banyak batuan.
3. Tanah longsor
Tanah longsor merupakan ancaman yang serius bagi wilayah di Indonesia yang beriklim tropis basah dengan pengelolaan yang tidak sesuai dengan kemampuan peruntukannya. Salah satu penyebab longsor adalah pembalakan liar (illegal logging). Wilayahnya : Sumatera, Kalimantan, dan Papua.
4. Kesesuaian penggunaan lahan
Lahan memiliki kondisi dan aturan tertentu dalam pengunaanya,bila tidak sesuai penggunaannya akan terjadi kerusakan lahan .contoh penggunaan yang benar:
a. penggunaan lahan untuk kawasan hutan lindung:
1. kemiringan lahan sangat curam (.>45 %)
2. tanah sangat peka terhadap erosi
3. curah hujan sangat tinggi
4. kawasan lindung , jalur pengamanan aliran sungai
b. penggunaan lahan untuk kawasan penyangga
1. kemiringan lahan curam (25 % - 45 %)
2. lahan peka terhdap erosi
3. curah hujan sangat tinggi
4. memungkinkan untuk bercocok tanam tanaman ekonomis
c. penggunaan lahan untuk kawasan budidaya dan tanaman tahunan
1. kemiringan lahan agak curam (15% - 25 %)
2. lahan agak peka terhadap erosi
3. curah hujan harian sedang
4. lahan budidaya : perkebunan, tanaman industri, tanaman kayu-kayuan
d. Penggunaan lahan untuk kawasan pemukiman
1. memenuhi kriteria kawasan budidaya tanaman semusim
2. kemiringan lerang 0 – 8 % atau datar

Usaha Mencegah Erosi Tanah

1. Mengendalikan faktor penyebab erosi
Faktor utama penyebab erosi : cirah hujan, erodibiltas tanah, kemiringan lereng, panjang lereng, tanaman penutup, pengelolaan lahan, praktik konservasi.
Usaha untuk mengatasi masalah erosi dari faktor manusia; mengurangi panjang kemiringan, menanami tanaman penutup, pengolahan lahan yang benar, membuat bendungan atau dam. Usaha itu dinamakan konservasi lahan

2. Pengawetan tanah
Pengelolaan tanah yang baik akan menjadikan tanah awet. Usaha mengatasi kerusakan tanah metode vegetatif adalah :
1. penanaman tanaman secara berjalur tegak lurus terhadap arah aliran (contour strip cropping)
2. penanaman tanaman secara berjalur (strip cropping0
3. penutupan lereng yang memiliki kemiringan curam
4. penanaman tanaman secara permanen untuk melindungi tanah dari tiupan angin.
Metode mekanik untuk mencegah dan mengatasi kerusakan lahan :
1. pengolahan lahan sejajar garis kontur (contour tillage)
2. membuat teras pada lahan miring (terraserring)
3. pembuatan pematang (guludan) dan saluran sejajar garis kontur
4. pembuatan cek dam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar