Selasa, 30 Oktober 2012

Jumat, 11 November 2011

kunci jawaban unas 2010/2011

KUNCI JAWAB UJIAB NASIONAL 2010/ 2011
Prakiraan Jawaban soal Ujian Nasional 2010/ 2011

12 25 39 jwb 46 54 jwb
1 26 50 C 1 2 D
2 30 2 B 2 6 C
3 28 9 E 3 3 A
4 11 11 B 4 48 B
5 5 5 E 5 5 E
6 17 49 E 6 38 E
7 4 6 D 7 20 D
8 2 20 C 8 37 D
9 29 10 A 9 44 B
10 20 38 D 10 17 E
11 7 25 C 11 16 E
12 27 29 B 12 8 D
13 34 40 D 13 21 A
14 14 14 A 14 14 A
15 41 15 A 15 29 B
16 9 4 B 16 50 B
17 24 36 A 17 49 D
18 18 18 A 18 18 A
19 16 21 B 19 43 D
20 36 33 C 20 15 C
21 6 19 C 21 33 B
22 10 32 E 22 11 A
23 23 23 B 23 23 B
24 13 48 E 24 12 D
25 1 3 C 25 1 C
26 3 16 B 26 26 C
27 39 35 B 27 19 B
28 21 22 E 28 45 B
29 45 44 D 29 46 E
30 38 41 B 30 41 E
31 25 11 B 31 22 A
32 19 13 A 32 32 D
33 37 37 A 33 25 B
34 46 42 A 34 13 D
35 27 32 B 35 9 E
36 50 43 A 36 30 A
37 22 17 D 37 10 C
38 40 28 B 38 35 C
39 44 34 D 39 34 C
40 12 24 C 40 24 B
41 8 17 A 41 27 E
42 15 8 B 42 7 C
43 33 26 C 43 36 C
44 43 35 E 44 31 A
45 31 12 B 45 4 C
46 48 31 C 46 39 A
47 47 47 E 47 47 E
48 42 30 E 48 42 B
49 39 46 C 49 28 B
50 49 45 C 50 40 E

Selasa, 08 Februari 2011

POS UNAS 2011

SALINAN

PERATURAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 45 TAHUN 2010

TENTANG

KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK
PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH, SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA, SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH
ALIYAH, SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA, DAN SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 65 ayat (6), Pasal 71, dan Pasal 72 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik
Pada Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa, Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Atas Luar Biasa, dan Sekolah Menengah Kejuruan Tahun Pelajaran 2010/2011;

Mengingat : 1.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

2.
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
3.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496);

4.
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5157);
5.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara Republik Indonesia;
6.
Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I KementerianNegara;
7.
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 84/P Tahun 2009 mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II;
8.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
9.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
10.Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
11.Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG
KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK PADA SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH, SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA, SEKOLAH MENENGAH
ATAS/MADRASAH ALIYAH, SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR
BIASA, DAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TAHUN
PELAJARAN 2010/2011.

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1.
Satuan pendidikan adalah Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
2.
Ujian Sekolah/Madrasah selajutnya disebut US/M adalah kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh sekolah/madrasah untuk semua mata pelajaran pada kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi.
3.
Nilai Sekolah/Madrasah selanjutnya disebut Nilai S/M adalah nilai gabungan antara nilai ujian sekolah/madrasah dan nilai rata-rata rapor untuk SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK.
4.
Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik secara nasional.
5.
Nilai Ujian Nasional yang selanjutnya disebut Nilai UN adalah nilai yang diperoleh peserta didik dalam mengikuti UN.
6.
Nilai Akhir yang selanjutnya disebut NA adalah nilai gabungan antara Nilai S/M dari setiap mata pelajaran yang diujinasionalkan dengan Nilai UN.

Pasal 2

Kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan setelah:

a.
menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b.
memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
yang terdiri atas:
1) kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
2) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
3) kelompok mata pelajaran estetika, dan
4) kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan;


c.
lulus US untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; dan
d.
lulus UN.

Pasal 3

Kriteria penyelesaian seluruh program pembelajaran oleh peserta didik sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 huruf a adalah memiliki rapor semester 1 (satu) sampai
dengan semester 6 (enam).

Pasal 4

Kriteria penentuan nilai baik untuk 4 (empat) kelompok mata pelajaran sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 huruf b ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-masing.

Pasal 5

(1)
Peserta didik dinyatakan lulus US/M SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan
SMK apabila peserta didik telah memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan
oleh satuan pendidikan berdasarkan perolehan Nilai S/M.
(2)
Nilai S/M sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh dari gabungan antara
nilai US/M dan nilai rata-rata rapor semester 1, 2, 3, 4, dan semester 5 untuk
SMP/MTs dan SMPLB dengan pembobotan 60% (enam puluh persen) untuk
nilai US/M dan 40% (empat puluh persen) untuk nilai rata-rata rapor.
(3)
Nilai S/M sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh dari gabungan antara
nilai US/M dan nilai rata-rata rapor semester 3, 4, dan semester 5 untuk
SMA/MA, SMALB dan SMK dengan pembobotan 60% (enam puluh persen)
untuk nilai US/M dan 40% (empat puluh persen) untuk nilai rata-rata rapor.
Pasal 6

(1)
Kelulusan peserta didik dalam UN ditentukan berdasarkan NA.
(2)
NA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh dari nilai gabungan antara
Nilai S/M dari mata pelajaran yang diujinasionalkan dan Nilai UN, dengan
pembobotan 40% (empat puluh persen) untuk Nilai S/M dari mata pelajaran
yang diujinasionalkan dan 60% (enam puluh persen) untuk Nilai UN.

(3)
Peserta didik dinyatakan lulus UN apabila nilai rata-rata dari semua NA
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mencapai paling rendah 5,5 (lima koma
lima) dan nilai setiap mata pelajaran paling rendah 4,0 (empat koma nol).
Pasal 7

Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditetapkan oleh setiap satuan
pendidikan melalui rapat dewan guru berdasarkan kriteria kelulusan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2.

Pasal 8

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri
ini dengan penempatannya ke dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 31 Desember 2010
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,
ttd.
MOHAMMAD NUH
Diundangkan di Jakarta

Pada tanggal 31 Desember 2010
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,

ttd.
PATRIALIS AKBAR
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2010 NOMOR 706

Rabu, 01 Desember 2010

10 langkah menjadi guru ideal

10 LANGKAH MENJADI GURU IDEAL

1. Menguasai materi pelajaran secara mendalam
Penguasan ini akan menunjukkan profesionalitas dalam mengajar. Penguasaan bukan hanya dalam hal yang diajar namun juga segala sesuatu yang berkaitan dengan materi ajar tersebut, kedalamanpenguasaan materi akan menunjukkan kelas kemampuan seorang guru.
2. Mempunyai wawasan yang luas
Untuk itu guru harus selalu meng-up grade pengetahuan yang dimilikinya dengan banyak membaca, membuka internet, berdiskusi, bahkan kalau memungkinkan mendebatkan apa yang baru diketahuinya sekalipun dengan muridnya. Singkat kata guru harus haus ilmu!
3. Komunikatif
Guru harus sering menanyakan kondisi anak didiknya, kesehatannya, menanyakan kalau tidak masuk, menanyakan permasalahan yang dihadapinya. Jangan gampang menyalahkan anak sebelum menanyakan dan mengatahui permasalahan yang dihadapi.
4. Dialogis
Guru harus membuka lebar ruang dialog dengan siswanya berkaitan dengan pelajaran yang dihadapinya. Kalau tidak bias, katakana tidak bisa, itu lebih mulia dari pada berusaha menutupinya. Kalau murid lebih bisa jangan segan bertanya padanya.
5. Menggabungkan teori dan praktik
Guru jangan hanya pandai teori namun juga harus bisa praktik. Jangan hanya member contoh, namun harus juga tahu betul tentang apa yang dicontohkan. Jangan sampai member contoh gunung api sementara dia sendiri belum tahu gunung api.
6. Bertahap
Model dan system pembelajaran apapun harus disampaikan dengan bertahap, mulai yang rendah hingga yang paling sulit dan sampaikan secara sistematis
7. Mempunyai variasi pendekatan
Dalam mengajar guru harus banyak menggunakan berbagai model dan pendekatan sehingga siswa tidak akan bosan dengan gaya gurunya serta selalu bertanya dengan model apa pembelajaran hari ini akan disampaikan
8. Tidak memalingkan materi pelajaran
Dalam mengajar jangan sampai anak diajak berkelana terlalu jauh melenceng dari materi yang diajarkan, atau bercerita diluar materi ajar, namun akan lebih disukai bila semakin dalam dan semakin luas aspek yang diajarkan
9. Tidak terlalu menekan dan memaksa
Dalam hal ini jangan memasang target terlalu tinggi melebihi dari apa yang diharapkan oleh kurikulum. Berikan secara pelan bagaikan air yang mengalir dengan pelan namun mampu menerobos segala sendi kehidupan
10. Humoris tapi serius
Guru yang baik selain dinamis dan kompetitif harus humoris sehingga anak tidak bosan dengan penampilannya, justru dirindukan kehadirannya namun tidak meninggalkan materi yang ditargetkan
(Jamal ma’mur Asmani, 2009. Tips menjadi guru inspiratif, kreatif dan inovatif, Jogjakarta , Diva Press)

Jumat, 29 Oktober 2010

national geografi wall papper

bila ingin gambar wall papper yang bagus dari foto-foto seluruh fotografer international dengan kualitas tinggi dan unik. ada ribuan foto cari saja di national geographic wall papper dengan spefikasi tertentu. selamat mencoba